Minggu, 21 Oktober 2012

Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang


Perhitungan Akibat Beban Lateral
a.    Penentuan Kriteria Tiang
Kriteria tiang pendek atau tiang panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T yang ditunjukan dalam tabel di bawah ini.
Tabel Kriteria Jenis Tiang
Jenis Tiang
Modulus Tanah
Kaku (Pendek)
L ≤ 2 T
L ≤ 2 R
Elastis (Panjang)
L ≥ 4 T
L ≥ 0,35 R


b.   Perhitungan Akibat Beban Lateral
Karena kriteria jenis tiang termasuk Jenis Tiang Panjang, maka dalam perhitungan akibat beban lateral, digunakan Metoda Broms untuk kondisi Tiang Panjang dengan Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head) pada tanah lempung.
Dari Tabel Spesifikasi Prestressed Spun Concrete Pile (PC PILES), untuk Type W-PCP-18 didapat data sebagai berikut :
Dimensi Tiang          =   50 cm
Concrete Class         =   A1
Mu                            =   15,75 ton-m = 1575000 kg-cm
Cu                            =   0,09 kg/cm2
Mu/Cu.D3                 =   1575000 / (0,09 . 503) = 140


Dari Gambar Kurva kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif, maka didapat :
Hu/Cu.D2   =   55
Hu              =   (Hu/Cu.D2) * Cu * D2 =   55 * 0,09 * 502    = 12375 kg
Hijin            =   Hu / F = 12375 / 2,5     =   4950 kg               = 4,95 ton

c.    Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Lateral
Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Jumlah pondasi = Beban Lateral / Hijin

Lebih lengkap download saja disini 

Atau kunjungi alamat ini http://www.scribd.com/doc/110722713/Perhitungan-Akibat-Beban-Lateral

Senin, 15 Oktober 2012

Stabilitas Lereng Metode Janbu

Langkah - langkah untuk menghitung faktor keamanan lereng dengan menggunakan metode Janbu adalah...


  1. Dengan menggunakan pertimbangan, tentukanlah kasus yang harus diselesaikan. Untuk kondisi tanah homogen, lingkaran keruntuhan melalui kaki lereng jika kecuraman lereng melebihi 1: 1. Untuk kasus lereng yang lebih landal, lingkaran keruntuhan kritis blasanya sampai pada kedalaman tanah keras. Jika kondisi tanah tidak homogen, seperti adanya air pada sisi luar dari lereng, kriteria ini dapat digunakan untuk menentukan kemungkinan jenis keruntuhan lereng.
  2. Menghitung nilai d , d = D/H
  3. Mencari nilai Xo dan Yo (Titik pusat Gelincir)
  4. Mencari nilai berat jenis rata-rata dan kohesi rata-rata
  5. Tentukan nilai Pd dengan formula sebagai berikut :
  6. Tentukan angka kestabilan, No
  7. Tentukan FK

Diatas adalah resume cara mencari faktor keamanan dengan menggunakan metode Janbu, yang lebih lengkap dapat di download disini

Senin, 08 Oktober 2012

Rabu, 03 Oktober 2012

Daya Dukung 1 Tiang Metode Mayerhoff

Untuk mendapatkan daya dukung tiang, digunakan rumus berikut :

Qu = Qp + Qs, dimana:

Qp = daya dukung ujung tiang
Qs = daya dukung selimut tiang

Daya dukung Ujung tiang metode Mayerhoff

1. Qp1 = Ap*qp = Ap*q'*Nq
2. Qp2 = Ap*q1 = Ap*(5*Nq*x tan φ)
3. Dibandingkan dan diambil nilai yang lebih kecil.

Dimana :
Qp = daya dukug ultimate ujung tiang (ton)
Ap = Luas penampang ujung tiang (m2)
q' = tegangan vertikal efektif (ton/m2)
Nq = faktor daya dukung ujung

φ = sudut geser dalam 

Untuk menentukan nulai Nq dapat dicari melalui grafik berikut :



Catatan: Nilai qp(Nq*q') dan ql(5*Nq*x tan φ) maksimal 1000 t/m2

Daya dukung selimut Tiang

Qs = Σ (As . fs) = Σ (p . ΔL . fs)
Dimana :
Qs      :daya dukung selimut tiang
As      : luas selimut tiang                  = p x ΔL
p        : keliling tiang
ΔL     : panjang segmen tiang
          fs       : gesekan selimut tiang 

Mencari nilai fs

Untuk tanah lempung    =  fs     =  α . cu
Untuk tanah pasir         =  fs     = K.σ'v. tan δ
          Dimana, δ untuk beton = ¾ Ф

Untuk mencari nilai adhesi (α)dapat menggunakan grafik berikut :





Minggu, 30 September 2012

Metode Fellenius




Dalam menghitung faktor keamanan lereng menggunakan metode Fellenius. Langkah awal yang harus dilakukan sama dengan metode Bishop, yaitu menggambarkan bidang longsor serta membagi bidang longsor tersebut menjadi 20 baji.
Rumus yang diambil adalah


Atau


Selasa, 25 September 2012

Metode Bishop

Cara Mengerjakan metode Bishop adalah sebagai berikut :

1. Tentukan titik pusat longsor dan nilai R nya.
2. Buat Lingkar atau daerah longsornya 
3. Bagi daerah longsor tersebut menjadi beberapa bagian/segmen/baji (sebaiknya cukup banyak).
    Pada gambar dibawah ini dibagi menjadi 15 bagian/segmen/baji

    
4. Hitung luas dan berat masing-masing bagian/segmen/baji tersebut
5. Cari nilai-nilai variable untuk mencari FK pada tiap bagian/segmen/baji dengan rumus berikut.



6. Untuk mencari nilai 1/M(alpha), dianjurkan memakai grafik dibawah ini atau dengan cara trial and error


7. Gambarkan sebuah garis dari titik R ke tengah-tengah busur tiap  bagian/segmen/baji sebut saja garis ini adalah garis X. Nilai alpha adalah sudut dari garis vertikal titik R ke garis X setiap bagian/segmen/baji, jika sudut ke kanan maka bernilai positif sedangkan jika sudut ke kiri bernilai negatif.


8. Cari nilai FK.

Catatan:
Untuk metode Bishop apabila harga Mi(a) dimasukkan ke dalam persamaan FK maka akan terdapat dua buah nilai FK yaitu di kiri dan di kanan persamaan. Oleh karena itu, dalam metode Bishop ini perlu dilakukan cara coba-coba (trial and error).
Whitman & Bailey (1967) menyarankan apabila harga Mi(a) < 0.2 umumnya akan terdapat masalah pada analisis kestabilan lereng, dan dianjurkan untuk menggunakan metode lain yang lebih baik, sehingga metode Bishop dapat dikatakan cukup akurat untuk kepentingan praktek dan tidak direkomendasikan digunakan apabila Mi(a) < 0.2.
Untuk kasus sudut geser dalam, Φ =0 maka formula Bishop menjadi sama persis dengan metode Fellenius. Hal ini diakibatkan karena komponen Mi(a) sama dengan cos α di mana I = b/cos α. sehingga dalam penentuan FK tidak perlu dilakukan cara coba-coba.

Selasa, 11 September 2012

E-Book Pondasi Mesin (PBD)

Beberapa e-book pondasi mesin yang baik dijadikan referensi tugas. Silahkan di download disini :

Book - 1
Book - 2
Book - 3
Book - 4


Sabtu, 08 September 2012

Format Laporan Mekanika Tanah 2

1.   Lembar Pernyataan
2.   Kata Pengantar
3.   Daftar Isi
4.   Daftar Gambar
5.   Daftar Tabel
6.   Bab 1 PENDAHULUAN
7.   Bab 2 LANDASAN TEORI
8.   Bab 3 ANALISIS ...... (NAMA TUGAS)
      Contoh : ANALISIS STABILITAS LERENG
9.   Bab 4 KESIMPULAN
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran

Format penulisan laporan bebas, yang penting rapih.
Margin sebelah kiri harap lebih lebar aga tidak terpotong saat penjilidan.

Selasa, 12 Juni 2012

Albert Einstein


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,


Albert Einstein.

Ir. Soekarno

Ada beberapa kata-kata dari Bung Karno yang menurut saya luar biasa,,,


1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .

2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).

3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.

5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

SUMBER: http://www.apakabardunia.com/2011/04...rang-bung.html

Rabu, 30 Mei 2012

Informasi

Guys, ada situs yang bagus nih buat ilmu Soil Mechanics and Geotechnical Engineering nih...

http://fabianmanoppo.blogspot.com/

Software Untuk Pekerjaan Sungai

Berikut adalah software yang biasa digunakan untuk pekerjaan Sungai, untuk mendownload software ini dapat mengunjungi web berikut :
http://www.hec.usace.army.mil/software/hec-ras/hecras-download.html

atau

HEC-Ras

Dapat juga mendownload modul yang dapat digunakan...

modul HEC-RAS

Selasa, 29 Mei 2012

Lembar Monitoring Praktikum IUT PTB - S1

Lembar Monitoring

Lembar Monitoring IUT TS 2011

Lembar Monitoring

Format Laporan Pengerjaan Digitasi Peta

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMETAAN DIGITAL MENGGUNAKAN AUTOCAD MAP....
2.1 Peta Digital
2.2 AutoCAD Map...
2.3 Pengerjaan Digitasi Peta Menggunakan AutoCAD Map....
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN